PKM PENCEGAHAN CYBERBULLYING PADA SMP NEGERI 8 CILEGON
Keywords:
PKM, Cyberbullying, PencegahanAbstract
Menurut Willard (2005), aspek-aspek dari cyberbullying memiliki 7 bagian, yaitu: 15 a. Amarah (Flaming) Flaming memiliki arti perlakuan secara frontal yang menggunakan kata-kata kasar berupa pengiriman pesan, media sosial, bahkan di dalam chat group untuk menghina seseorang. b. Pelecehan (Harrasment) Harrasment merupakan tindak lanjt dari flaming dimana memberikan gangguan-gangguan melalui berbagai macam jejaring sosial yang dilakukan secara terus menerus bahkan dalam jangka panjang. c. Fitnah atau Pencemaran Nama Baik (Denigration) Denigration merupakan perilaku mengumbar keburukan atau memfitnah seseorang dengan tujuan untuk merusak citra dan reputasi orang lain yang dilakukan tidak sesuai dengan fakta dan kebenarannya. d. Peniruan (Impersonation) Impresonation bisa diartikan sebagai berpura-pura menjadi orang lain dan mengirimkan pesan-pesan atau status yang tidak baik bukan dengan atas nama dirinya (pelaku). e. Tipu daya (Outing and Trickey) Outing dan trickey memiliki arti yang berbeda tapi maksud dan tujuan yang sama, dimana outing adalah perilaku yang menyebarkan berbagai rahasia orang lain dari foto, video, apapn itu yang menjadi rahasia seseorang (korban). Sedangkan trickey 16 merupakan perilaku membujuk seseorang (korban) dengan melakukan tipu daya agar mendapatkan berbagai macam rahasia seperti foto atau pribadi orang tersebut. f. Pengucilan (Exclusion) Exclusion merupakan perilaku yang dengan sengaja memojokkan seseorang dalam sebuah kelompok atau forum diskusi online. g. Penguntitas di Media Sosial (Cyberstalking) Cyberstalking merupakan perilaku dimana seseorang (pelaku) menguntit atau men-stalking seseorang (korban) di media online hingga melakukan pengiriman pesan secara berulang bahkan disertai ancaman atau pengintimidasian. Patchin dan Hinduja (2015) juga memiliki beberapa aspek mengenai cyberbullying, yaitu: a. Pengulangan (Repetition) Pengulangan adalah hal yang paling penting pada elemen intimidasi. Pengulangan juga merupakan hal yang mudah dikenali dan sering dilakukan di dunia maya sehingga korban merasa terganggu. b. Niat atau Maksud (Intention) Niat atau maksud adalah hal yang didefinisikan dalam intimidasi sebagai suatu tindakan yang dilakukan dengan cara disengaja yang dapat menyebabkan kerugian pada seseorang. 17 c. Membahayakan (Harm) Membahayakan pada konsep intimidasi ini didefisinikan sebagai hal yang berbahaya sehingga dapat memakan korban terluka dengan cara tertentu. Kerugian dari konsep membahayakan ini adalah seperti fisik, sosial, psikologis atau perilaku, dan juga emosional. d. Ketidakseimbangan kekuatan (Imbalance of Power) Ketidakseimbangan kekuatan dapat diartikan sebagai pelaku intimidasi memiliki kekuatan sebenarnya atau lebih besar daripada korban
References
Akbar, M. A, & Utari, P. CYBERBULLYING PADA MEDIA SOSIAL (Studi Analisis Isi tentang Cyberbullying pada Remaja di Facebook). http://www.jurnalkommas.com/docs/JURNAL%20-%20FIX.pdf
Anwarsyah, F. (2017). Pengaruh Loneliness, Self Control, dan Self Esteem Terhadap Perilaku Cyberbullying Pada Mahasiswa. Journal of Psychology, 5(2).
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Barlett, Christoper. P., Gentile, Douglas. A., Chew Chelsea. (2014). Predicting cyberbullying from anonymity. Journal of American Psychological Association. 2(1), 60-134.
Boyd, D. M., & Ellison, N. B. (2007). Social network sites: Definition, history, and scholarship. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(1), 210–230. https://doi.org/10.1111/j.1083-6101.2007.00393.x
Brewer, G., & Kerslake, J. (2015). Cyberbullying, self-esteem, empathy and lon liness. Computers in Human Behavior, 48, 255–260. doi:10.1016/j.chb. 2015.01.073
Christie, C., & Dill, E. (2016). Evaluating peers in cyberspace: The impact of anonymity. Computer in Human Behavior, 55, 292-299
Dewi, M. S.R. (2019). ISLAM DAN ETIKA BERMEDIA (Kajian Etika Komunikasi Netizen di Media Sosial Instagram Dalam Perspektif Islam). Research Fair Unisri.
Disa, M. (2011). Faktor-Faktor yang mempengaruhi cyberbullying pada remaja. Paperseminar dan workshop APSIFOR Indonesia, Semarang, Indonesia.
Extremera, N., Quintana-Orts, C., Mérida-López, S., & Rey, L. (2018). Cyberbullying Victimization, Self-Esteem and Suicidal Ideation in Adolescence: Does Emotional Intelligence Play a Buffering Role? Frontiers in Psychology, 9. doi:10.3389/fpsyg.2018.00367
Fauzia, Syifa. (2016). “Peranan Dimensi-Dimensi Trait Mindfulness Terhadap Self Esteem Pada Remaja Serta Tinjauannya Dalam Islam”. Skripsi. Universitas YARSI.
Guadix, M. G., George, F. V., & Calvete, E. (2014). Psychometric Properties of the Cyberbullying Quesionnaire (CBQ) Among Mexican Adolescents. Violence and Victims, 29. doi:10.1891/0886-6708.VV-D-12-00163R1
Hatta, M. (2017). Tindakan Perundungan (Bullying) Dalam Dunia Pendidikan Ditinjau Berdasarkan Hukum Pidana Islam. Vol. XLI. No.2. Istiqomah, N. 2017. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tradisi Mengubah
Bullock, L., & Gable, R. (2011). Cyber bullying: Practices to face digital aggression. Emotional and Behavioural Dif culties, 16(3), 317 - 325. doi:10.1080/13632752.2011.595098
Wulandari, R., Dwikurnaningsih, Y., Loekmono, L. (2018). Hubungan Antara Harga Diri Dengan Pelaku Perilaku Perundungan Siber Siswa Kelas VIII SMP N 2 Tengaran 2017/2018. Jurnal Psikologi Konseling. Vol 13. No 2. Zywica, J., & Danowski, J. (2008). The Faces of facebookers: Investigating social enhancement and social compensation hypotheses; predicting facebook and offline popularity from sociability and self-esteem, and mapping the meaning of popularity with semantic networks. Journal of Computer-Mediated Communication. 14 92008) 1-34. https://www.liputan6.com/global/read/659896/hannah-bunuh-diri-akibat-dibullydan-diminta-mati-di-dunia-maya

Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Sevana: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.